Sunday, October 17, 2010

#1

Aku begitu sayang padamu
Namun seringkali aku pilih menyimpan. Dan menyimpan saja... kehangatan kasihku, senyumku, impianku untuk membahagiakan kalian...dan kadang kubagikan untuk nenekku, sodaraku yang lain ataupun sahabatku dan juga orang-orang yang kutemui di sepanjang jalan yang mengusik simpatikku.

Karena aku terlalu ngilu
Dan makin perih, melihat sikap kalian di hadapanku yang penuh dengan impian tentang anak-anak yang lain
Aku bahagia sebenarnya, namun luka-lukaku yang sudah menjadi borok tak bisa kututupi lagi...

Kapankah kalian akan menyempatkan diri mengingatku? Paling tidak ketika saling berhadapan. Cukuplah bagiku. Setelah sedikit mengingatku, tak apa jika kalian akan bercerita panjang lebar tentang anak-anakmu yang lain.

Thursday, September 2, 2010

nost@lgiA Jarum Jam

Tik,,, tik,,, tikk,,, Jarum jam berdetak makin kencang dan tak peduli pada dua insan yang bernostalgia dalam temaram malam yang hampir pagi. 

Tak apalah jika kau terlalu angkuh dan terlalu mahal untuk kutawar, paling tidak kami telah bertemu, duduk bersama dan saling bercerita tentang air yang tak berhenti mengalir seperti kasih kita//

 

nb : untuk nenekku

Thursday, August 12, 2010

Untitle-[ periode meringis*

Biarkan aku melupa sejenak
Mengiris penat sembari meringis
Merobek jeruk-jeruk kecut
                dan memamerkan serentetan gigi
lalu tersenyum, yang juga kecut!!!
                            hahahahaha

Thursday, June 24, 2010

Sisi Lain (bingung euy mw kasih judul apa...)

Pagi tadi saya kerja dengan cukup bersemangad (mengingat hari ini hari Jumat) dan artinya sebentar lagi akhir pekan alias libur. HUHUY

Mengecek pekerjaan yang telah lalu, dan mulai melanjutkan agenda hari ini. Mengirim email untuk seniman, dan membalas email untuk dosen suatu universitas di Semarang yang berencana ingin mengadakan kunjungan ke galeri bersama mahasiswanya.

Ketika saya sudah menyelesaikan aksi saya, teman saya bertanya "Ayu, kamu uda baca email dari pengunjung galeri, uda balas..?"
Saya membacanya dan betapa kagetnya. Surat dengan kata-kata pedas tidak mengenakkan dari seorang pengunjung galeri. Dia merasa info di website kami menjerumuskan/ memberi info yang salah mengenai tempat dan agenda pameran.

Bagaimana mungkin kami dengan sengaja menjerumuskan. Itu tidak masuk akal, karena info tertera jelas di website. Inti yang ingin saya sampaikan adalah belajar bersahaja. Ketika kita bekerja di bawah institusi kita adalah personifikasi dari perusahaan tersebut. Kita tidak berdiri di atas nama kita sendiri tapi kita membawa bendera institusi tempat kita bernaung. Jelas, saya tidak bisa marah atau menjawab sama judesnya dengan tamu tersebut.

Di sini, melalui pekerjaan ini, saya menemukan sisi lain dari hal yang tidak mengenakkan tadi. Yaitu belajar rendah hati, bersabar menghadapi orang. Selalu mengucapkan terima kasih, uhuhu tapi yang kadang sulit adalah meminta maaf padahal tidak berbuat kesalahan sambil tetap tersenyum pula.

Pekerjaan ini adalah salah satu proses pendewasaan dalam hidup saya.
Terima kasih Tuhan atas kesempatan belajar di bangku kehidupan tanpa dipungut biaya malahan mendapat gaji. Hehehe

Profesi seperti Teller, CS, PR mungkin paling sering melakukanya. Senyum, terima kasih dan maaf.
Salut...

Wednesday, June 23, 2010

Banjir yang Eksotik

Dulu awal-awal dapat tawaran kerja di sini, banyak temen komentar. Wahh bagus bagus, prospek ke depanya oke. Yang laen berkomentar lagi, wah bisa agak soft nihh warna kulitmu, soalnya panas di sana membuka pori-pori kulit. Ada lagi yang bilang, yakin mw ke sana..?? Di sana banyak nyamuk ganas-ganas loo!!! Gotnya pada kotor. Di sana banjir lo... Ngapain jauh-jauh ke sana paling sebulan juga dah balik ke sini lagi kamu kan bosenan.

Dududu... Toh akhirnya saya berangkat juga ke sini dengan banyak pertimbangan tentunya.
 Tentang prospek ke depannya, secara geografis apa saya bisa menyiasatinya nanti, bisa bertahan jauh dari keluarga. Dan ternyata memang masih bisa bertahan hingga kini. Yess!!!
Dulunya saya paling stress dengan bau got, nyamuk-nyamuk nakal yang seliweran terbang bahkan hampir masuk ke lubang hidung, banjir yang seringkali datang tanpa didahului hujan. Kadang-kadang karena air laut pasang, daerah dekat tempat tinggal saya pasti banjir. Jijik.... perasaan seperti ini terus menjangkiti saya. Bagaimana saya bisa nyaman bike 2 work, karena yang ada kecipratan aer dari kendaraan laen. Naek taxi susah juga kalo banjir kebanyakan gak mw karena kondisi jalan yang juga sulit, banyak jalanan yang uda mulai berlubang. Alternatif paling aman sejauh ini ya naek becak. Meski resiko kecipratan tetap ada karena masih banyak bus dan mobil yang jalannya ngawur.

Lambat laun, saya pun harus belajar berteman dengan yang namanya banjir. Bagaimana caranya tetap bisa semangad kerja dan nyaman dalam perjalanan dari kost ke galeri. Gimana tetep hepi meski kadang tetep kecipratan aer. Ternyata hal ini suatu ketika malah saya rindukan. Tepatnya ketika saya dapat panggilan test di Jakarta. Saya lolos tapi rasanya sedih ninggalin Semarang yang selama hampir setahun ini menjadi tempat tinggal saya (Hehe tapi akhirnya saya masih di sini).

Foto-foto ala kadarnya di atas saya ambil dari becak dalam perjalanan ke galeri. Ada nenek-nenek, entah siapa berjalan sambil (cincing...bahasa Jawa) sambil membawa tas plastik. Saya seh cuman merasa iba, gak tega soalnya aernya kan kotor. Tapi ternyata ada juga sisi bahagia dari banjir, seorang anak kecil memainkan botol (hemm...semacam dirigen--hedeeh saya gak tw nihh bahasa Indonya apaan yang jelas sebuah tempat yang biasa digunakan untuk wadah minyak tanah) dia tarik-tarik sambil sesekali tersenyum.

Tapi yang lebih penting adalah gimana caranya mengatasi banjir ini selain sekedar meninggikan jalan. Gimana perbaiki sistem dan tata kotanya. Di sini memang sudah ada polder, sebuah bendungan aer tapi sepertinya masih kurang maksimal.
---------------------------------*

Banjir yang mendadak jadi eksotik mungkin suatu saat akan saya rindukan, ketika saya benar-benar meninggalkan Semarang.

Tuesday, June 22, 2010

Sentilan Ringan Dari Allah

Beberapa hari yang lalu, seorang teman fesbuk say hello padaku lalu tanya "Kamu kakaknya Agni ya?" Uhuhu... Siapa dia kok enak gitu panggil kamu-kamu. Aku punya nama kalee tapi gak papalah secara umur dia lebih tua dariku.

Dia melanjutkan pertanyaannya "Kamu uda kerja, di mana, bagian apa dan bla...bla...bla..."
Saya gak merasa dia supel, ramah tapi sedikit sok akrab dan gak sopan. Nanya ini itu tapi seperti kurang permisi. Ya...ya...ya...awal yang gak ngenakin tapi eneg.

Saya jawab satu per satu pertanyaannya lalu dia menimpali "Wahh hebat ya satu keluarga seniman semua." 
"Oia..." Jawabku
"Bentar lagi Agni bakal nyusul kamu nihh."
"Kok bisa..."
"Dia kan juga aktif ngurusin pameran."
Aku dengan PDnya bilang, ya..ya...biar dia belajar tapi aku harap nantinya lebih fokus berkarya (bukan tanpa alasan lo ya, selama ini adeku keliatan menikmati banget nglukis dan cenderung jadi pelukis).
"Ya itu kan mw kamu! Uda pernah tanya apa mw dia..??"
Ihhhhh kesel donk dengan komennya. Batinku siapa kamu, dateng gak diundang kesannya jadi kayak nguliahin aku. Aku gak maksa dia ya, sebagai kakak aku cuman ngarahin aja, skill n minadnya ke mana ya aku arahin. Gitu aja!!

"Dia kan mw ambil pengkajian" katanya lagi.
Tuing...tuing....tuing.... Aku kaget donk gak ada cerita gak ada kabar kok dia yang bukan siapa-siapa bilang gitu. "Kamu akrab yah ama adeku..?"

"Gak, dah lama gak ketemu juga, tapi tiap kali ketemu dia pasti curhat. Dan terakhir ketemu dia cerita lebih suka mengkaji gitu."

Oawhh..... Aku diam. Mikir, tiba-tiba jadi inget n kangen adeku. Dah lama kita gak saling curhat. Terakhir dia sering mengeluh tentang tugas kuliah n beberapa nilainya yang anjlok tapi aku agak nyuekin karena di sini juga lagi super ribet n stress tingkat tinggi dengan banyaknya agenda pameran yang saling berkejaran.
Tapi ada secuil rasa bersalah, sesibuk apapun, aku harus tetap punya waktu untuk keluargaku. Tapi aku bisa ketinggalan kabar sepenting ini tentang hidupnya. Wahh kacau kacau.... malu juga ama temennya.

"Emank kamu gak tw rencananya itu?" Dia nongol lagi.
Uhf rese rese!! Kamu ngomongnya ketus tauukkk. 

Trus dia pamit. Ehh aku off dulu ya...
Jiaaahh langsung kabur dia. Jadi intinya tadi cuman mw ceramahin aku dengan tak tik begitu ya...

Hemmm kok aku jadi negative thinking. Lupakan pikiran buruk itu, yang terpenting adalah hikmah dari percakapan ini. Jadi timbul rasa kangen n perhatian lagi khususnya ama ade2ku yang emank butuh digandeng.

Dan setelah kejadian itu, beneran loh aku jadi perhatian lagi n lemah lembut gitu ama ade2ku. Huhuhu dudududu dan adeku bahagia banget. Mereka selalu bilang makasih mba atas perhatiannya, aku seneng banget mba n bla...bla...bla...
Dan gak tanggung2 kalo adeku sibuk persiapan pameran aku adalah orang pertama yang perhatian n dukung dia (Itu kata dia lo, biasanya sms ato tulis di wall ato PM).

Pelajaran berharga kadang disampaikan melalui hal-hal yang sederhana. Seperti percakapan yang sebentar ini. Akhirnya saya berterima kasih padanya (tapi dalam hati abis malu seh, n gak kenal juga ama dia...hehe). 

Sesibuk apapun hal-hal demikian masih bisa diusahakan kok, kembali lagi ke niat. Dan ternyata selama ini saya blom cukup niat alias cuman hangat-hangat tai ayam, mood2 an. Sementara mereka butuh perhatian kita setiap saat. Kalo sekedar nanyain gimana de kuliahnya, ato bilang cerita ya tentang aktivitasmu bisa membuat mereka hepi kenapa aku gak bisa mengusahakan untuk mereka yang kusayang..????

Tulisan ini bwt ade-adeku di rumah de Di, de Ag dan de Gal.



Hujanhijau Hujanhijauku/ Sebuah Prolog Singkat

....Hujanhijauku adalah anak sulung dari Anggraeniayu, blogku yang telah lahir terdahulu n akhir-akhir ini jarang kujamah dan kucolek. Xixixii. Yah...emang sok yess yah aku ini. Punya blog satu aja gak keurus ehh malah pake acara bikin blog baru lagi. Ehehe

Tapi mw gimana lagi, saya butuh suatu tempat baru yang nyaman, yang memungkinkan saya terbahak dan mengaduh, menulis kata sebagai visualisasi dari hal-hal yang tak bisa sekedar saya ucapkan, pendam dalam hati atau lukiskan di kanvas. 

Oke!!! Silakan mampir loo di rumah saya nan asri ini. Thank you.....